Wanita itu bernama ‘Ibu’

Wanita sejatinya memiliki peran yang amat besar dan krusial

Melalui wanita,lahirlah generasi-generasi penerus

Melalui wanita,tercerminlah pola didik dan klise sebuah peradaban

Melalui wanita,bergantunglah keberhasilan mencetak generasi Rabbani

Wahai wanita,amanahmu begitu besar hingga syurga patut menjadi balasan jika kau sukses memerankan peranmu

Wahai wanita, sadarilah bahwa dirimu begitu memesona dan tangguh

Wanita itu bernama ibu,

Aku belum mengenalmu

Ntah mengapa aku sudah mencintaimu

Aku belum bertemu denganmu

Ntah mengapa aku merasa dekat

Ibu,kau begitu menginspirasiku

Kau berhasil menanamkan rasa cinta terhadap Allah dan Al-Qur’an ke dalam hati setiap anak-anakmu

Kau didik putra-putramu dibawah naungan Islam dan iman yang kokoh

Hingga kini mereka tumbuh menjadi para pecinta Al-Qur’anul Kareem.

Mereka tumbuh dengan pemahaman konsepsi yang baik terhadap Islam

Mereka tumbuh menjadi anak yang sholih, peduli, cerdas, aktif, berwibawa dan berilmu.

Ibu,jika suatu saat nanti aku juga menjadi anakmu, maka izinkan aku berguru kepadamu

Ibu,terima kasih telah mempersiapkan putramu dengan sangat baik.

Kini dia menjadi sosok yang bersahaja yang mengobarkan semangat ketaatanku kepadaNya

Ibu,aku kagum kepadamu

Aku mencintaimu Ibu

Ajarkan aku cara untuk mendidik anak-anakku kelak

Agar mereka mampu menjadi generasi rabbani seperti anakmu

Ibu,maafkan aku yang datang tiba-tiba dan menginginkan anakmu untuk menjadi sahabat dunia akhiratku

Ibu,terima kasih untuk didikanmu

Aku ingin menjadi sepertimu, Bu

Tetaplah menginspirasi kami anak-anakmu

Semoga Allah mengizinkanku untuk menjadi anakmu kelak
Hormatku untuk Ibu

Ciamis, yuwrock!

by: catatanqeela

Berkali-kali kalian membuatku menangis.

Setiap kali melihat serangkaian foto dan video yang marak tersebar di berbagai sosial media.

Tak kuasa. Sungguh aku tak kuasa.

Aku iri. Iri dengan ghirah dan kecintaan kalian yang teramat besar kepada agama ini.

Kalian telah memperlihatkan bahwa Islam itu Indah, Mendamaikan, Harmonis, Romantis

Izinkan aku mengatakan, bahwa aku mencintai kalian karena Allaah
Ghirah yang membara berhasil kalian tularkan kepada seluruh ummat hingga ke pelosok negeri

300 kilo meter perjalanan tak membuat semangat itu luntur

300 kilo meter tak membuat kalian menyerah untuk sampai di Jakarta

300 kilo meter perjalanan, membuat seluruh hati mukmin bergerak menyambut dan menyediakan makan, minum, hingga alas kaki

300 kilo meter membuat pedagang kecil yang bahkan setiap hari belum pasti akan bisa makan, rela menyumbangkan semua dari sedikit yang mereka miliki

Ciamis, terima kasih telah membuat hati ini bergetar hebat

Terima kasih telah membulatkan asa kami untuk terus melangkah maju

Ciamis, terima kasih karena keindahan Islam yang kau pancarkan, telah mampu mengIslamkan seorang yang merindu kedamaian

Sungguh, surga terasa dekat jika melihat ghirah dan semangat yang dengan otomatis terpancar dari kalian

Berkali-kali kalian membuatku tak mampu membendung air mata ini

Wahai mujahid! 

Tunggu kami bersatu dalam barisan engkau hingga ke syurga terindah.
dari,

saudaramu yang merindu cintaNya